Lintasjejaring.com, Samarinda – Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Kalimantan Timur (Kaltim), secara resmi baru saja meluncurkan kegiatan Riset Pelajar Kalimatan Timur. Kegiatan ini mengusung tajuk “Menjemput Janji Pendidikan Gratis : Evaluasi Implementasi Program Gratispol di Kalimantan Timur.”
Peluncuran riset ini, dilaksanakan pada hari Senin (13/10/2025), menandai langkah awal yang cukup strategis bagi PW IPNU Kaltim, dalam mengawal kebijakan pendidikan daerah, khususnya program bantuan dana pendidikan Gratispol, yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
Program Gratispol merupakan suatu wujud komitmen Pemerintah, dalam mewujudkan akses pendidikan yang merata dan berkeadilan, bagi seluruh masyarakat Kalimantan Timur. Melalui riset ini juga, PW IPNU Kaltim berupaya untuk memastikan, bahwa kebijakan tersebut dapat memberikan manfaat yang nyata, bagi para pelajar dan mahasiswa di seluruh Kaltim.
PW IPNU Kaltim mengumpulkan data melalui dua metode utama : wawancara langsung dengan pihak kampus penerima program Gratispoll, dan penyebaran kuisioner kepada mahasiswa asal Kalimantan Timur, yang merupakan penerima atau calon penerima bantuan tersebut.
Muhammad Alfi selaku Ketua PW IPNU Kaltim, menyatakan bahwa riset ini merupakan suatu bentuk nyata, keterlibatan pelajar NU dalam mengawal kebijakan publik, di bidang pendidikan.
“Kami ingin memastikan bahwa, program bantuan dana pendidikan (Gratispol), benar – benar memberikan manfaat nyata, bagi para pelajar dan mahasiswa di Kalimantan Timur. Sebab, kebijakan pendidikan ini, harus dikawal dengan baik, dikaji, dan dievaluasi secara bersama – sama”, tegasnya.
Bondan Tri Atmaja, selaku Ketua Tim Riset PW IPNU Kaltim, menekankan bahwa kegiatan ini adalah, suatu upaya kolektif pelajar NU untuk menghadirkan data yang akurat, guna memperkuat kebijakan pendidikan daerah.
“Riset ini sendiri kami lakukan menggunakan pendekatan ilmiah dan partisipatif. Kami ingin melihat langsung, bagaimana pelaksanaan Gratispol dilapangan, mulai dari kesiapan kampus, mekanisme penyaluran, hingga tantangan yang dihadapi mahasiswa penerima. Hasil riset kami, akan menjadi dasar untuk menyusun rekomendasi perbaikan bagi pemerintah daerah.” jelasnya.
PW IPNU Kaltim juga berharap, agar rise ini dapat menjadi wadah kolaborasi, antara pelajar, akademisi, dan pihak Pemerintah untuk bisa membangun sistem pendidikan yang lebih transparan, inklusif, dan berkeadilan.
“Kami tidak ingin menjadi penonton kebijakan. IPNU Kaltim ingin hadir, sebagai mitra yang kritis dan konstruktif bagi pihak Pemerintah, agar masa depan pendidikan Kaltim, benar – benar berpihak kepada generasi muda,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, PW IPNU Kaltim berkomitmen menjadikan riset sebagai budaya, intelektual baru di kalangan pelajar, sekaligus mewujudkan semangat #IPNUKaltimLevelUp, pelajar yang berpikir, bergerak, dan berkontribusi nyata untuk kemajuan daerah.
(Sean)