Lintasjejaring.com, PPU – Keresahan warga di sekitar Pasar Petung terus berlanjut akibat tumpukan sampah yang semakin tak terkendali. Fasilitas bak penampungan sampah yang awalnya diharapkan menjadi solusi, kini justru menjadi sumber masalah baru.
Ditambah lagi, buruknya sistem drainase di area pasar membuat kondisi semakin parah, terutama saat musim hujan tiba. Genangan air yang bercampur dengan sampah menghasilkan bau busuk yang sangat mengganggu aktivitas warga setempat.
Pada Jumat (31/1/2025), pengamatan langsung menunjukkan bahwa sampah tidak hanya menumpuk di dalam bak penampungan, tetapi juga berserakan hingga ke jalan-jalan kecil di sekitar pasar.
Perilaku sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan, bahkan di luar area bak penampungan, turut memperburuk situasi.
“Setiap pagi, ketika saya membuka warung, bau menyengat langsung tercium. Ini sudah berlangsung lama, tapi belum ada tindakan nyata untuk menyelesaikannya,” ungkap Siti, salah satu warga yang tinggal dekat pasar.
Masalah ini semakin memuncak saat hujan turun. Limbah cair dari aktivitas pasar, seperti sisa cucian sayur, ikan, dan limbah lainnya, tidak memiliki saluran pembuangan yang memadai.
Akibatnya, air kotor tersebut menggenang di permukaan tanah dan bercampur dengan sampah.
“Saat hujan, air bercampur sampah meluber ke jalan. Selain mengganggu, baunya semakin menyengat. Kami khawatir ini bisa memicu penyakit,” tambah Siti dengan nada cemas.
Warga juga mengkhawatirkan dampak kesehatan dari kondisi ini. Penyakit seperti diare, demam berdarah, hingga infeksi kulit dikhawatirkan dapat menyebar, terutama di kalangan anak-anak yang sering bermain di sekitar pasar.
Bau menyengat juga membuat aktivitas warga, baik di rumah maupun saat melintas di area pasar, terasa semakin tidak nyaman.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Mereka mengharapkan adanya penjadwalan rutin untuk pengangkutan sampah serta pemindahan bak penampungan sampah ke lokasi yang lebih jauh dari pemukiman warga.
Hingga berita ini terbit, belum ada langkah signifikan yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Warga berharap keluhan mereka mendapat perhatian serius dari pihak terkait agar lingkungan pasar bisa kembali bersih, sehat, dan layak huni.
(Aby)